Minggu, 17 Juli 2011

KLASIFIKASI CENGKEH Syzygium aromaticum (Cengkeh)


1
BAB I



Divisi                  : Spermatophyta
Subdivisi            : Angiospermae
Kelas                  : Dicotyledonae
Bangsa               : Myrtales
Suku                   : Myrtaceae
Marga                 : Syzygium
Jenis                   : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry

Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m. Mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar.Cengkeh (Syzygium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat mencapai 20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecsil yang mudah patah. Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan panggkalnya menyudut. Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta bertandan.Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh kering akan berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri. Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun Dari sudutbotanis, tanaman cengkeh adalah termasuk famili Myrtacea dan sekerabat dengan jambu air(Eugenia Jambos).
2

Cengkih memiliki nama lain seperti clove tree (Inggris) dan ting hsiang (Tiongkok). Selain Syzygium aromaticum cengkih juga sering disebut Eugenia aromaticaL.








3

BAB II
SYARAT  TUMBUH


Tanaman cengkeh berasal dari kepulauan malukuyang banyak terdapat gunug api(Ambon, Ceram, halmahera, Buru, dan lain seabgainya). Maka tanaman cengkeh dapat tmbuh subur di daerah tropis pada dataran rendah dekat laut. Sebenarnya tanaman tersebut tida menghendaki tempat yang istimewa.

Tanaman cengkeh menghendaki syarat-syarat tumbuh sebagai berikut:

A.          Tanah
Secara umum tanaman cengkeh dapat tmbuh baik pada tanah-tanah yang sedang dari sudut kesuburannya, asal:

  1. Struktur tanah
Tanaman cengkeh manghaendaki struktur tanah yang gembur (remah) dan dalam. Remah: bararti banyak mengandung butiran pasir,dan apabila tanah itu kering tidak retak , dan kalau basah bersifat permiabel, artinaya tanah-tanah yang drainasinya baik. Tanah liat merahpun masih baik untuk tanaman cengkeh asalkan drainasenya juga baik.

Tanah dalam artinya pada lapisan tanah tanam atau tanah olah itu tidak terdapat lapisan cadas yang keras atau banyak mengandu batu yang besarserta air tanahnya cukup dalam, sekurang-kurangnya 2-3m , karean air tersebut, bisa menggangu pertumbuhan akar. Pada tanah padas yang keras,air hujan tidak dapat meresap kebawah, akhirnya air tersebut menggenang dan menyebabkan akar menjadai busuk, selain itu munebabkan perakaran membengkok. Aur tanah yang kurang dalampun tidak  tidak dikehendaki, lebih-lebih dekat rawa.
4

  1. PH tanah
Tanaman cengkeh dapat hidup baik pada PH 4,5-7 , artinya cocok pada tanah asam netral PH tanah dibawah 4,5 berarti sudah lebih asam, tanah ini kurang baik, biasanya drainasinya jelek. Sebaiknya tanah yang drinasinya lebih dari 7 berarti agak alkalis, tanah ini biasanya kurang dapat menahan air, lebih-lebih pada lapisan tanah yang tipis, tanaman akan mudah menderita kekeringan.

  1. Hara tanah.
Tanaman menghendaki unsur hara cukup, karena unsur hara ini merupakan syarat mutlakbagi prtumbuhan tanaman. Tanah yang dalam (lapisan tanahnya tebal) dan struktur baik. Apabila kekuranagan unsurhara masih dapat diperbaikai denga teknik pengobatan yang baik, yakni beberapa tahun sebelum tanah tersebut ditanami cengkeh perlu ditanami pupuk hijau terlebih dahulu baik yang berbentuk semak-semak maupun yang menjalar terutama yang golongan laguminocea.

  1. Toprografi

Sedapat mungkin tanahnya dipilih yang agak miring supaya air bisa lepas dan tidak menggenag. Terutama yang niring ke sebelah timur, supaya dapat memeperoleh sinar matahari pagi sepenuhnya. Hal ini tidak menutup kemungkinan untuk tanah datar, untuk tanah datar drinadsinya kurang baik, tetapi hal semacam ini dapat diatasi denagan membuat rerak atau got air yang berukuran panjang  1,5-2 m,dalam 0,5-1 m dan lebarnya cukup 0,5 m.Tanah yang kurang baik untuk tanaman cengkeh ialah; tanah pasir, tanah liat.

a.       Tanah pasir
terutama tanah vulkanis muda, karena tanah ini tanah pasir yang tidak dapat menahan air, dan kurang mengandung bahan-bahan organik, sehingga tanaman mudah menderita kekeringan.
5
b.      Tanah liat
Tanah liat ini butirannya sangat halus dan hampir tidak mrngandung pasir, sehingga hubungannya sangat rapat(padat). Tanaman yang berwarna kuning atau abu-abu sifat draiinasinya sangat jelek, sehingga kalau kena air hujan tanahnaya menjadi becek dan kalau kemarau tanahnya retak-retak dan dapat memutuskan perakaran  yang sedang berkembang.

B. Iklim.
1. Derajat keasaman 
Tanaman cengkeh mempunyai sifat tahan di daerah panas yang dapat dimiliki oleh turunannya , sampai sekaran tunbuhan cengkeh dapat diusaakan dengan baik oleh 20 garis lintang lebar utara dan lebar selatan, dimana panasnya tidak kurang dari 21  C dan tidak lebih dari 35  C.

2. Temperatur  
Tanaman menghendaki iklim lembab dan panas dengan musim kemarau yang relatif pendek. Temperatur yang dikehendaki antara 74-84 F.tanaman dapat utmbuh subur pada daerah dataran renadah dekat pantai  (asal air tanah dibawah 3m dari permukaan ) sampai ketinggian 900m, tetapi yag paling ideal  200-300m dekat laut.

3. Curah hujan 
Tanaman  cengkeh menghendaki yang curah hujannay rata sepanjang tahun . seabab tanaman cengkeh tiadk tahan terhadap musim kemarau panjang . pada bulan-bulan kering tanaman cengkeh menghendaki curah hujan 60-80mm tiap bulannya. Curah hujan yanag terus menerus tidak cocok untuktanaman cengkeh karna akan menggangu produksi . begitu pula pada musim kemarau panjang yang tidak dikehendaki , karena akaibatnya banayak tanaman yang mati , terutama bagai tanaman muda . dan bila terjadi musi kering yang panjang dapat diatasi dengan melakukan penyiraman terhadap tanaman.


6

4. Angin 
Kebanayakan pohon cengkeh ditanam pada dataran rendah dekat pantai, aka tetapi banyak juga tanaman cengkeh yang ditanam jauh dari pantai dan dapat tumbuh denagan subur dan berproduksi denagn baik. Yang jelas tanaman perlu iklim 300-600 dekat pantai. Pohon cengkeh sangat pekka tehadap angin kencang.Kenyataannya membuktikan bahwa pohon cengkeh yang ditananm pada permukaan tanah terdapat 2 sampai 3 vertikal bila ada angin kencang.Kemudian batang dibawahnya sering pecah dan rebah.Sedangkan pada tanaman muda angin kencang tadi sering merusak daun,bagi tanaman yang sudah produktif bila terjadi angin kencang sering menggangu pemetikan produksi.

Pengaruh iklim terhadap tanaman cengkeh sangat besar terutama mengenai frekuensi jumlah curah hujan,banyaknya curah hujan dan terjadinya bulan-bulan kering dan serta bulan – bulan basah yang selalu berkaitan  tempertaur.Hal ini sangat berpengaruh terhadap :

1.Pertumbuhan tanaman.
2.Produksi tanaman.












9
BAB V
DAUN (folium)


Daun cengkeh tidak termasuk daun lengkap karena memiliki tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina), namun tidak memiliki upih/pelepah daun (vagina). Daunnya berbentuk lonjong dan berbunga pada bagian ujungnya. Termasuk daun majemuk karena dalam satu ibu tangkai ada lebih dari satu daun.

Bangun daunnya (circumscriptio) adalah lanset (lanceolatus), ujungnya (apex) adalah runcing (acustus) pangkalnya (basis folii) adalah meruncing (acuminatus), susunan tulang daunnya (nervatio) adalah menyirip penninervis), tepi daunnya (margo) adalah rata (integer), dan daging daunnya (intervenium) adalah seperti kertas, tipis tetapi cukup tegar (papyraceus). Daun ini berwarna hijau. Ukuran daun cengkeh :

- Lebarnya  berkisar 2-3 cm
- Panjang daun kira-kira 7,5 -12,5 cm.

Daun, bunga, dan tangkainya mengandung minyak cengkeh yang banyak disenangi orang karena baunya yang khas. Selain itu minyak tersebut mempunyai sifat stimulan, anestetik, karminatif, antiemetik, antiseptik dan antispasmodik. Bunga dan buahnya muncul pada ujung rantingnya. Warna dari bunganya :

- Keungu-unguan lalu menjadi kuning kehijau-hijauan (muda)
- Merah muda (tua)





10
Daun dari cengkeh yang berwarna hijau tersusun atas bagian epidermis atas, mesofil (terdiri dari jaringan tiang dan spons selau ada pada tumbuhan dikotil), jaringan pengangkut, dan epidermis bawah.

Keadaan daun muda pada umumnya daun yang masih muda berwarna kuning kehijau hijauan bercampur dengan warna kemerah merahan.Setelah daun menjadi dewasa sebelah atas berwarna hijau suram.Dari kimbinasi itulah yang menyebabkan pohon cengkeh tergolong pohon yang terbagus di daerah tropis.Daun bagian pohon berbau harum karena terdapat kelenjar-kelenjar zat harum yang kasat mata.

Bentuk tangkai daun kecil agak panjang yang seper empat bagian tangkai daun itu besar kemerah merahan.Dari tangkai daun memanjang merupakan tulang daun yang utama,yang kelihatan lebih jelas.Dari tulang-tulang daun utama itu tumbuhlah tulang –tulang daun yang lebih kecil dan tidak menonjol.Pada urat-urat tulang tumbuh urat-urat daun yang lebih banyak dan dangat bagus tetapi tidak begitu jelas.Satu sama lain saling berhubungan sehingga membentuk kerangka daun.Daun tunggal,duduk daunnya saling berhadap-hadapan.Pada simpul-simpul ketiak daun cabang pertama tumbuh tunas-tunas yang menjadi cabang kedua,begitu pula selanjutnya sehingga tumbuh ranting-ranting.Akhirnya pada ranting tumbuh bunga atau daun yang tebal dan mengkilat dan biasanya tumbuh zat minyak.









8
BAB IV
BATANG (Caulis)


Batang dari pohon cengkeh biasanya memiliki panjang 10-15 m. Batang berbentuk bulat (teres), permukaan batangnya kasar biasanya memiliki cabang-cabang yang dipenuhi banyak ranting atau dapat dikatakan lebat rantingnya. Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus) dan cara percabangan dari rantingnya dapat dikatakan monopodial karena masih dapat dibedakan antara batang pokok dan cabangnya. Lalu arah tumbuh cabangnya adalah condong ke atas (patens). Selain itu pohon cengkeh dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun. Tangkainya kira-kira1-2,5 cm (Steenis 1975).

Seperti diketahui bahwa tumbuhan cengkeh terdiri dari akar, batang , dan daun yang tentunya pada masing-masing organ tersebut memiliki lapisannya masing masing. Pada akarnya tersusun atas lapisan epidermis, korteks dan stele. Bagian korteksnya terdiri dari bagain eksodermis, parenkim korteks, dan endodermis. Sedangkan berkas pengangkut ada pada bagian stele selain berkas pengangkut stele masih mengandung selapis sel parenkim (perisikel).











7
BAB III
AKAR (Radix)


Sistem akarnya tunggang, akar ini merupakan akar pokok (berasal dari akar lembaga) yang kemudian bercabang-cabang. Bentuk akar tunggangnya termasuk berbentuk tombak (fusiformis) pada akar tumbuh cabang yang kecil-kecil. Akar kuat sehingga bisa bertahan sampai puluhan bahkan ratusan tahun. Akarnya biasanya mampu masuk cukup dalam ke tanah.
Perakaran pohon cengkeh relatif kurang berkembang,tetapi bagian yang dekat permukaan tanah banyak tumbuh bulu akar.Bulu akar tersebut berguna untuk menghisap makanan .Susunan akar pohon cengkeh adalah sebagai berikut :
a.       Tudung akar.
Tudung akar adalah bagian yang melindungi akar waqktu menembus tanah .

b.      Akar tunggang / primer.
Akar tunggang / primer adalah akar yang lurus masuk kedalam tanah selama kurang  lebih 3 m.Jika tanah memungkinkan,kadang-kadang tumbuh dua sampai tiga akar primer.Akar ini berguna untuk tegaknya tanaman dan menolong jika terjadi kekeringan.

c.       Akar tunggang palsu.
Akar tunggang palsu adalah akar yang dibawah dari akar samping.

d.      Akar samping.
Akar samping adalah akar-akar cabang yang telah membesar,letaknya mendatar dari permukaan tanah,dimana kar-akar samping ini banyak sekali tumbuh akar-akar halus.Akar samping ini juga disebut akar lebar.Jika keadaan tanah memungkinkan pertumbuhan akar lebar tersebut bisa mencapai 10 m.

11
BAB VI
BIJI (Semen)


Pohon cengkeh mampu menghasilkan biji setelah penanaman 5 tahun. Bijinya terdiri dari kulit (spedodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji (nukleus seminis). Walaupun dalam jangka 20 tahun masih dapat menghasilkan biji, biji ini dapat dikatakan sudah tidak menguntungkan. Hal ini dikarenakan kualitasnya telah menurun dan tidak dapat digunakan lagi untuk industri, misal rokok.










12
BAB VII
BUNGA (Flos)


Bunga cengkeh muncul pada ujung ranting daun (flos terminalis) dengan tangkai pendek dan bertandan (bunga bertangkai nyata duduk pada ibu tangkai bunga). Bunga cengkeh termasuk bunga majemuk yang berbatas karena ujung ibu tangkainya  selalu ditutup bunga. Bunga terdiri dari tangkai (pedicellus), ibu tangkai (pedunculus), dan dasar bunga (repectaculum). Bunga cengkeh adalah  bunga tunggal (unisexualis) jadi masih dapat dibedakan menjadi bunga jantan (flos masculus) dan betina (flos femineus). Dasar bunganya (repectaculum) menjadi pendukung benang sari dan putik (andoginofor).



13
Bunga cengkeh ini termasuk dalam setangkup tunggal maksudnya hanya bisa dibagi oleh satu bidang simetri menjadi 2 bagian. Warna bunganya akan berubah-ubah sesuai umur pohonnya. Saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan , kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan jika sudah tua menjadi merah muda.


























14
BAB VIII
BUAH (Fructus)
           

Cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah mekar berwarna merah. Buahnya termasuk buah semu karena ada bagian bunga yang ikut ambil bagian dalam pembentukan buah.

Buah cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah mekar berwarna merah. Buahnya secara umum tersusun atas bagian-bagian secara umum pada kulit buah antara lain epikarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Selain itu ada septum dan ovarium.






15
A.ANATOMI

 Lalu pada batangnya yang berbentuk bulat terdiri dari epidermis, korteks , stele (ada berkas pengangkut), dan empulur. Tipe berkas pengangkutnya adalah kolateral terbuka, jadi antara xilem dan floem terdapat kambium yang menyebabkan tumbuhan dapat bertambah besar.

Untuk bunganya yang tumbuh pada ujung (flos terminalis) ada 4 bagian seperti kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Kelopak tersusun atas: epidermis atas, mesofil (+klorenkim), berkas pengangkut, dan epidermis bawah. Mahkota tersusun atas epidermis atas, mesofil, berkas pengangkut, danepidermis bawah. Benang sarinya terdiri dari epidermis, parenkim, berkas pengangkut, dan serbuk sari. Terakhir putik tersusun atas epidermis, parenkim, berkas pengangkut, ovulum.

Pada bijinya yang sering dipakai dalam industri rokok terdiri dari kulit biji, endosperm, dan embrio.

Pada berkas penganngkut secara lebih rinci berupa xilem dan floem. Untuk xilem, sel ini tersusun atas trakea, trakeida, serabut xilem, dan  parenkim kayu.xilem ini memiliki ciri yang membedakan dengan floem yaitu merupakan penyusun utama sel kayu, terdiri dari sel sklerenkimatis, dan sel mati kecuali untuk parenkim kayunya. Fungsinya untuk pengangkut air dan mineral, penguat. Sedangkan floem terdiri dari sel tapis, sel pengiring, parenkim floem, dan serabut floem yang berupa serabut sklerenkim. Ciri-cirinya adalah pada umumnya berada di luar xilem, tersusun atas sel parenkim, dan merupakan sel hidup kecuali serabut floem. Fungsinya mengangkut hasil asimilasi.




16
B.FISIOLOGI

Sekitar 80% tumbuhan menggunakan cara sintesis C3 untuk membuat glukosa, termasuk Syzygium aromaticum (Cengkeh). Reaksinya selalu diawali dengan fiksasi CO2 (penggabungan CO2 dengan sebuah molekul akseptor karbon). Pada sintesis C3 ini CO2 difiksasi ke gula berkarbon lima, yaitu ribulosa bifosfat (RuBP) oleh enzim karboksilase RuPB (rubisko). Hasilnya adalah molekul berkarbon enam yang tidak stabil dan terpisah menjadi fosfogliserat (PGA). Molekul PGA merupakan karbohidrat stabil berkarbon tiga yang pertama kali terbentuk. Sehingga cara tersebut disebut sintesis C3.
rubisko
RuBP  +  CO2             2 PGA

2 Molekul PGA sebenarnya energinya lebih kecil dari satu molekul RuBP. Hal inilah yang menjelaskan mengapa fiksasi CO2 berlangsung secara spontan dan tidak perlu energi tinggi dari reaksi cahaya. Untuk sintesis molekul berenergi tinggi, energi dan elektron yang berasal dari ATP maupun NADPH hasil dari reaksi terang digunakan untuk mereduksi setiap PGA. Sehingga terbentuk fosfogliseraldehida. 2 molekul PGA dapat membentuk satu glukosa saja.

Siklus Calvin dikatakan lengkap bila pembentukan glukosa disertai regenerasi RuBP. Satu molekul CO2 yang tercampur menjadi 6 molekul CO2 dan keenamnya bergabung menjadi 6 molekul RuBP dihasilkan 1 glukosa dan enam RuBP sehingga siklus dapat dimulai kembali.







17

DAFTAR PUSTAKA


Citrosupomo, Gembong, 1985, Morfologi Tumbuhan, 7-47, 76-85, 91, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Van Steenis, C. G. G. J. (1975). 'Flora Untuk Sekolah Indonesia', Jakarta Pusat, PT Pradnya Paramita, hal. 326-328.

http://www.iptek.net.id. Diakses 6 Februari 2007.
http://www.bokormascorp.com/ind/cengkeh.htm

biji apomiktik


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Biji adalah merupakan suatu bentuk tanaman mini (embrio) yang masih dalam keadaan perkembangan yang terkekang. Dan embrio itu sendiri adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet jantan dan gamet betina pada suatu proses pembuahan. Dalam perbanyakan tanaman  kita dapat melakukan secara vegetative maupun generative. Dan pada perbanyakan tenaman secara vegetative dibedakan menjadi dua yaitu alami dan buatan. Perbanyakan secara alami seperti perbanyakan menggunakan biji apomiktik dan secara buatan yaitu sudah ada campur tangan manusia seperti cangkok, stek, sambung, kultur jaringan dll. Sedangkan pada perbanyakan secara generative kita menggunakan bagian biji tanaman untuk perbanyakannya. Akan tetapi tidak semua  perbanyakan dengan biji dapat digolongkoan secara generative. Seperti pada biji mangga, jeruk, ulin, dll itu adalah biji apomiktik yang digolongkan dengan pembiakan secara vegetative, karena pada biji apomiktik embrionya bukan dari hasil fertilisasi gamet jantan dan gamet betina melainkan tumbuh dari sel-sel somatic misalnya pada sel dinding ovary (nuselus) yaitu sel Diploid (2n). jadi genotipnya persis sama dengan induk betinanya. Pada biji-biji poli embrioni (dalam satu biji terdapat banyak embrio). Misalnya pada biji jeruk dan manngga, biasanya hanya satu saja yang merupakan embrio zigotik, sedang bagian besar adalah embrio somatic yang lebih dominan dari pada embrio zigotik( hasil pembuahan).
B.     Tujuan
1.      Mahasiswa dapat membedakan biji yang tergolong apomiktik atau bukan
2.      Mahasiswa dapat mengamati pertumbuhan dari biji apomiktik.
3.      Mahasiswa akan lebih tahu hasil pembuahan berasal dari embrio zigotik dan somatic




BAB II
PELAKSANAAN
Pada praktikum kali ini adalah pengamatan dari pertumbuhan biji apomiktik tanaman mangga. Yang setiap mahasiswa menanam lima biji apomiktik.
A.    Alat dan Bahan
a.       Alat
1.      Kater atau pisau
2.      Skop
3.      Kertas
4.      Bulpoin
b.      Bahan
1.      Tanah
2.      Pupuk kandang
3.      Poliback

B.     Tempat dan Waktu
a.       Tempat
Penanaman biji dilakukan di rumah sendiri mahasiswa yaitu jalan Adisucipto, komplek Dinas Peternakan No. D2.
b.      Waktu
Waktu penanaman di lakukan pada tanggal 24 april 2011 pukul 16.00 WIB.

C.     Prosedur kerja
1.      Siapkan media tanam yaitu tanah dengan pupuk kandang dengan perbandinga 1:1
2.      Siapkan poliback sebanyak lima buah
3.      Masukkan media tersebut kedalam poliback
4.      Siapkan biji mangga sebanyak lima buah dan di tanam berjejer ke media
5.      Beri tanda tanaman tersebut dengan angka 1-5
6.      Catat waktu tanam dan perkembangannya setiap minggu setelah tanam
7.      Buat laporan dari pengamatan tersebut

BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
a.       Tabel hasil pengamatan ditanam tangggal 23 april 2011
MINGGU

BIJI
1
2
3
4
5
Apomiktik
Tunas
Apomiktik
Tunas
Apomiktik
Tunas
Apomiktik
Tunas
Apomiktik
Tunas
I










II

ü



ü

ü


III



ü





ü
IV
ü

ü



ü



V
ü







üü

VI
ü







ü

VII